Kenapa Satuan Penyimpanan Baterai Menggunakan mAh atau Ah. Apa maksud dari mAh atau Ah?

Assalamualaikum. Selamat pagi, siang, dan malam semuanya. Kali ini saya akan menjelaskan masalah yang sederhana tetapi penting dan banyak orang yang belum memahami. OK langsung Saya jelaskan saja ke intinya.

Jika Kita membeli sebuah perangkat elektronik yang portable seperti smartphone, remote, atau yang lain, pasti membutuhkan sebuah baterai untuk memberikan daya listrik pada sebuah perangkat elektronik tersebut. Jika Kita membeli perangkat elektronik tersebut, dalam spesifikasinya dicantumkan kapasitas baterai. 

Kapasitas Baterai umumnya ditulis dalam satuan mAh (Mili ampere hours) ataupun Ah (ampere hours). Banyak yang tidak memahami arti dari satuan tersebut. Karenanya Saya akan menjelaskan di bawah ini secara detail.

Untuk memahami kapasitas baterai, sebelumnya kita harus paham mengenai Energi Listrik dan Daya Listrik.

Energi listrik merupakan energi yang dilepaskan atau di serap oleh komponen elektronik. Misalkan generator yang menghasilkan energi listrik. Ataupun energi yang dilepaskan baterai. Satunya adalah joule dan simbolnya adalah W.
Rumus energi listrik adalah :
W=VIt
V = Tengangan Listrik (Volt) 
I = Arus Listrik (Ampere) 
t= time atau waktu (detik atau jam) 

Sedangkan Daya Listrik adalah energi listrik yang diserap atau dilepaskan oleh komponen dalam waktu sesaat (1 detik). Atau sederhananya adalah energi per satuan waktu (detik). Simbol dari daya listrik adalah P, satuanya adalah watt.

W = VIt
P=W/t = VI

Sekarang Kita masuk pada pembahasan Utama. 
Gambar 1. Rangkaian Baterai dengan arus 2A

Pada gambar 1, baterai dengan kapasitas 2000 mAh. Artinya Baterai tersebut dapat mengirimkan muatan listrik atau mengalir I arus ke beban sebesar 2A dalam waktu 1 jam.

Atau dengan kata lain baterai tersebut bisa mengaliri arus sebesar 1 ampere selama 2 ham. Atau 4 Ampere dalam waktu 1/2 jam.  Mengapa demikian.. Oke Kita jawab.
Gambar 2. Rangkaian baterai dengan arus output sebesar 1 Ampere.

Kapasitas sebuah baterai  Artinya adalah energi yang tersimpan dalam baterai. Sehingga mAh / Ah sebenernya sama saja dengan joule tetapi dengan asumsi Tengangan sama.
Misal Kita banding Kan kedua output baterai di atas (2A dan 1A) dengan kapasitas yang sama.
W1=W2
VI1t1 = VI2t2 (V sama)
I1t1 = I2T2
2Ax1hours = 1 xt2
2Ah =1A x t2
t2 = 2 hours
Terjawab jika baterai tersebut mengaliri arus sebesar 1 ampere Maka waktu nya akan menjadi lebih lama yaitu selama 2 jam.

Nah... Bagaimana jika kapasitas baterai tersebut berbeda? Apa artinya?
Misal Kan Kita memiliki 2 buah baterai sebesar 2000mAh Dan 6000mAh dengan arus dan tegangan output sama. Berapa lama baterai 6000 jam bisa mengaliri arus yang besarnya sama dengan arus pada 2000mAh

Maka secara matematis bisa di tuliskan sebagai berikute. 2000 mAh = 2 Ah, 6000 mAh = 6000Ah. 
Untuk mendapstkan perbandingan, maka:
W1/W2 = 2Ah/6Ah
V*I*t1 / V*I*t2 = 2/6 (I dan V sama) 
t1/t2 = 2/6
t2 =6t1/2
t2 = 3t1
t2 = 3*1jam
t2 = 3 jam.
Artinya dengan I yang sama, baterai 6000mAh bisa mengaliri arus selama 3jam.
Kesimpulanya adalah semakin besar kapasitas baterai, semakin besar energi yang tersimpan Dan semakin lama memberikan muatan. 

Comments

Popular posts from this blog

Rangkaian seri pembagi tegangan dan rangkaian Paralel pembagi arus - Rangkaian Listrik Dasar Part 3

Voltmeter dan Amperemeter - Rangkaian Listrik Dasar Part 4

Cara Menghitung Kapasitas Modul PV (Photovoltaic) Untuk Perancangan PLTS