Automatic Voltage Regulator (AVR) dan Cara Kerjanya

Oleh Wahyu Juliarto -
Automatic Voltage Regulator atau yang biasa disebut dengan AVR adalah sebuah perangkat elektronika yang berfungsi sebagai penyetabil tegangan output generator. Dalam menyetabilkan tegangan, AVR memberikan eksitasi (penguatan) kepada generator yang besar kecilnya disesuaikan dengan keluaran generator. Untuk memperjelas cara kerja AVR berikut saya berikan contoh salah satu AVR seri ABB Unitrol 1010 yang sudah cukup memberikan gambaran tentang cara kerja eksitasi, karena pada dasarnya prinsip kerjanya sama dengan seri yang lain.

Gambar 1. Diagram Cara Kerja AVR Unitrol 1010

Mula mula generator bekerja yang eksitasi awalnya berasal dari batere dan digerakan oleh penggerak mula / prime mover. Setelah generator bekerja dan memberikan sebuah arus dan tegangan output, kemudian tidak langsung di distribusikan ke jaringan akan tetapi besar kecilnya tegangan output di sesuaikan dengan besarnya pada jaringa yang nilainya sudah ditetapkan. 

Tegangan dan arus otuput dari generator yang ditunjukan oleh code (SM/Syncronous Machine) disensor oleh sensor arus IM2 dan sensor tengangan UM dan masuk ke bagian Measurement and Control Input. Pada bagian Unet menunjukan sensor tegangan yang nilainya nantinya akan dibandingkan dengan nilai di UM dan IM2. 

Nilai output yang telah disensor ini dibandingkan besarnya untuk mengatur besar kecilnya eksitasi (E) yang diberikan kepada generator. Jika tegangan keluaran yang dihasilkan generator kurang dari tegangan yang diinginkan, maka AVR akan mengirimkan sinyal yaitu dengan memperbesar nilai duty cycle agar tegangan yang diberikan ke exciter dilebihkan. Kemudian AVR akan mengurangi supply tegangan ke kumparan medan (E) jika tegangan yang disensing dari kumparan utama generator sudah mencapai tegangan yang diinginkan. 

Pada bagian AUX L1, L2, dan L3 merupakan power supply untuk menyuplay kebutuhan daya AVR. Bagian PWR L1, L2, dan L3 merupakan daya untuk mneyuplay eksitasi generator yang besar kecilnya telah diatur oleh PWM. 

Sekian penjelasan cara kerja AVR semoga bermanfaat. Terimakasih

Comments

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijak, karena jejak digital akan selalu ada. Perkataan anda mencerminkan kualitas diri anda, terimakasih.

Popular posts from this blog

Voltmeter dan Amperemeter - Rangkaian Listrik Dasar Part 4

Oleh Wahyu Juliarto -
Image
Dalam menganalisis rangkaian listrik, tentunya kita haru mengetahui nilai dari setiap komponen. Untuk mengetahui nilai komponen salah satunya yaitu dengan mengukur langsung menggunakan alat ukur. Alat ukur yang paling vital pada rangkaian listrik yaitu Voltmater dan Amperemeter. Untuk memahami tentang keduanya, baik cara kerja maupun cara menggunaakanya, akan dijelaskan pada postingan ini, tetapi agar lebih memahami, sebaiknya anda membaca materi sebelumnya, mulai dari dasar rangkaian listrik, hukum-hukum yang berlaku, dan jenis rangkaian listrik yang link nya saya berikan pada baris dibawah ini. Rangkaian Listrik Dasar Part 1 - Arus, Tegangan, dan Daya. Rangkaian Listrik Dasar Part 2 - Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhof 2 Rangkaian Listrik Dasar Part 3 - Rangkaian Seri Pembagi Tegangan dan Paralel Pembagi Arus Voltmeter  Merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur nilai tegangan. Prinsip kerja voltmeter yaitu memiliki nilai resistasi dala...
Read more

Rangkaian seri pembagi tegangan dan rangkaian Paralel pembagi arus - Rangkaian Listrik Dasar Part 3

Oleh Wahyu Juliarto -
Image
Dalam menganalisis dan mendesain sebuah rangkain listrik, kita akan menemui beberapa sambungan elemen atau komponen listrik. Jika dilihat dari cara menyambung atau menghubungkan komponenya, rangkaian lisrik dibagi menjadi 2, yaitu rangkaian seri dan paralel. Pada postingan kali ini akan dibahas rangkaian seri dan paralel beserta dengan penurunan persamaanya. Untuk menurunkan persamaan agar menjadi rumus rangkaian seri dan paralel, dibutuhkan pemahaman tentang dasar-dasar rangkaian listrik seperti hukum ohm, hukum kirchhoff 1, dan hukum kirchhoff 2. Karenanya saya menyarankan untuk yang belum membaca tentang hukum hukum dan dasar rangkaian listrik, sebaiknya membaca terlebih dahulu pada postingan yang link nya saya taruh dibawah : Rangkaian Listrik Dasar Part 1 - Arus, Tegangan, dan Daya Listrik Rangkaian Listrik Dasar Part 2 - Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff 1, dan Hukum Kirchhoff 2 Rangkaian seri Pembagi Tegangan Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang terjadi jik...
Read more

Cara Menghitung Kapasitas Modul PV (Photovoltaic) Untuk Perancangan PLTS

Oleh Wahyu Juliarto -
Image
 Cara Menghitung Kapasitas Modul PV (Photovoltaic) Untuk Perancangan PLTS Photo by  Gustavo Fring  from  Pexels   Gambar1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Assalamualaikum wr. wb. Akhir pekan ini saya berbagi ilmu tentang bagaimana menghitung kapasitas modul panel surya yang dibutuhkan saat merancang PLTS. Seiring perkembangan zaman, kondisi bumi semakin mengalami kerusakan terutama  terkait isu pemanasan global. Salah satu cara untuk mengurangi dampak pemanasan global adalah menggunakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Salah satu renewable energi yang populer dan mudah direalisasikan adalah pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS. Pembangkit listrik tenaga surya merupakan pembangkit listrik yang menggunakan modul PV untuk mengubah radiasi matahari menjadi energi listrik. PLTS bisa dirancang sesuai kapasitas rumah tangga maupun kapasitas besar. Pada saat perancangan  PLTS dibutuhkan perhitungan yang tepat agar saat melakukan instalasi ...
Read more